iNGaTKaN aKU..

Bingkisan ini
antara cebisan doa dan resah
jadi luahan sebagai ingatan
untuk diriku,dan juga kamu

Kekasih
Untuk mencintaiku, kamu harus tahu
Aku mensyukuri nikmat Tuhanku
Berusaha mencukupi keperluan
Tanpa menggadaikan akhiratku

Kekasih
Untuk mencintaiku, kamu harus tahu
Pada sikap sederhanaku
cermat berbelanja, hemah membeli
memenuhi hak dan kehendak
mencukupi bagiku, juga yang memerlukan

Kekasih
Untuk mencintaiku, kamu harus tahu
Pada sikap simpatiku
Sering memberi,tidak pula meminta
Dari ruang harta,masa juga tenaga,
Hanya malam, waktu ku adukan kekuranganku.

Kekasih
Untuk mencintaiku, kamu harus tahu
Aku mendahulukan ibuku
Mengasihi adik-adikku
Untuk kutunaikan perananku
sebagai seorang anak yang soleh
namun tidak akan aku menidakkan hak mu.

Kekasih
Untuk mencintaiku, kamu harus tahu
Rencah sebuah kehidupan
Pasti kesabaran kan teruji, air mata kan menitis
Ku harap kamu tabah dan ikhlas
Kerana susah senang, kita bersama Allah.

Kekasih
Ketika yang lain berbangga dengan kemewahan
Tenangkan resahku,supaya aku tidak kufur
Tidak mendustakan rezeki kurniaan Tuhan
Yang tidak terhingga kepada kita.

Kekasih
Tidak dapat aku menjanjikan padamu
Melebihi apa yang ditetapkan Tuhan
Dengan berusaha dan bersyukur
Pasti bertambah-tambah nikmat Allah.

Kekasih
Ketika yang lain memuji kelebihanku
Kamu menerima kelemahanku
Melihat isak tangis dalam ketabahanku
Melihat kerisauan dalam tawaku
menjadi pendampingku.

Kekasih
Dorong jiwaku
Sebagai imam kesayanganmu
Menghias malam dengan tahajud
Mencorak keluarga dengan taalim
Melazimi rohani dengan tilawah
Mencetus bahagia,indah keluarga diredha Allah

Kekasih
Ingatkan aku
Untuk melihat keindahan alam bersamamu
Menghayati terbit benam matahari
Berjalan berdua di pesisir pantai
Berbaring melihat hamparan bintang
Melayani segala kemanjaanmu

Ingatkan aku
Pada rasa kasihku padamu

Kekasih
Moga Allah kabulkan inginku
Hilangkan resah bimbangku
Pada pesona kasihku
Untuk kamu yang ku sayangi.




oleh Ahmad Fikry
15 Muharram 1423 H

Share/Bookmark

Segera Kembali



Berapa detik telah berlalu?

Berapa waktu telah menyapa variasi warna jiwa?

Terkubur dalam lumpur lalai

Terseret hati dalam gelap

Diam terpaku pada satu sudut relung hati yang sepi

Bergejolak mengembara tak pasti

Terpuruk pada satu titik yang pasti


Lemah hati, lemah jiwa

Terbawa terbang menuju arwana dunia


Gelap pekat tanpa sekat

Galau jiwa, terisak hati rindu untuk kembali

setitik cahaya meski tak “menerangi” menjadi kerinduan yang tak terperi

tersentak dalam sisi hati mencari sebuah jati diri

untuk bersegera kembali pada jalan Ilahi


Share/Bookmark

Katogeri



Dimanakah lagi 'kegelapan' pada jiwa yg mengenal Allah dan Rasul-Nya.

Powered by Blogger.